DASAR-DASAR PENGORGANISASIONAL

Perencanaan Organisasional adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Perencanaan Organisasi mempunyai 2 maksud tujuan yaitu perlindungan (protective) dan kesepakatan (Affirmative).

Perlindungan (Protective)
Maksud dari perlindungan dalam melakukan perencanaan organisasi yaitu eminimisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan.

Kesepakatan (Affirmative)
Dengan adanya kesepakatan dalam perencanaan organisasional pastinya akan tercipta keberhasilan, oleh karena itu dengan adanya kesepakatan akan meningkatkan tingkat keberhasilan dalam organisasional.

Secara garis besar bahwa tujuan perencanaan yaitu untuk suatu usaha yang terkoordinasi dalam organisasi sehingga akan menciptakan keefisienan dan menghasilkan perencanaan yang baik.

Dalam berorganisasi tentu kita membutuhkan sumber daya yang baik dan tepat sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaannya. Henry Fayol telah mengembangkan 16 pedoman umum yang dapat digunakan ketika mengorganisasi sumber daya. Pedoman tersebut dipublikasikan pertama kali di Inggris pada tahun 1949. Garis besar pedoman tersebut merupakan suatu saran yang bernilai bagi wirausahawan dalam melakukan suatu perencanaan organisasional dalam usaha. Berikut adalah isi dari 16 pedoman umum yang dapat digunakan ketika mengorganisasi sumber daya.
  1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
  2. Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan, sumber daya-sumber daya, dan kebutuhan dari persoalan tersebut.
  3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun (Struktur manajemen formal)
  4. Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha
  5. Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
  6. Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal
  7. Mendefinisakan tugas-tugas
  8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab
  9. Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
  10. Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan
  11. Mempertahankan disiplin
  12. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi
  13. Mengakui adanya satu komando
  14. Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan
  15. Melembagakan dan memberlakukan pengawasan
  16. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi (red tape) dan kertas kerja

Pembagian Tenaga Kerja (Divison Of Labor), Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi kewirausahawan. Ilustrasi pembagian tenaga kerja yang secara umum digunakan adalah lini produksi mobil. Satu individu tidak dipeintahkan untuk merakit seluruh mobil, tetapi bagian tertentu dari mobillah yang akan dirakit oleh berbagai individu. Tentunya dalam pembagian tenaga kerja terdapat yang namanya keuntungan dan kerugian didalamnya, dan semua itu akan berdampak positif maupun negatif. 

Keuntungan pembagian tenaga kerja
  1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
  2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
  3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
  4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian pembagian tenaga kerja
  1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
  2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika
  1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
  2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
  3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
  4. Rantai komando yang lengkap
  5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
  6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
  7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Sumber:

Wiratmo, Masykur. 1994. Kewirausahawan. Jakarta: Gunadarma.

1 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © RPPB61294