Sebagai
makhluk Tuhan yang terlahir didunia. Setiap manusia telah mempunyai Lauh
Mahfuznya buku catatan kehidupan manusia.Tuhan telah mengatur 3 hal dasar
manusia yaitu Rezeki, Jodoh , dan Kematian. Untuk itu setiap manusia yang
diberi nafas kehidupan oleh-Nya harus mempunyai Tujuan hidup yang layak.
Pandangan
Hidup manusia terdiri dari tiga macam yaitu;
·
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
·
Pandangan
hidup yang berasal dari ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada negara tersebut.
·
Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Sementara
itu untuk pandangan hidup seorang muslim salah satunya adalah untuk mencari
keridhaan Allah baik itu didunia maupun diakhirat.Sebagaimana firman Allah:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِـغَاءَ مَرْضَاةِ اللهِ وَاللهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ ,
artinya : “Dan di antara
manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan
Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”(QS. 2 Al Baqarah : 207)
Ridha Allah hanya akan didapat oleh
seorang muslim jika ia benar-benar ikhlas dalam menjalani kehidupan karena
Allah. Indikator ridha Allah juga dapat dilihat dari dimensi horizontal, Nabi
bersabda : “Bahwa ridha Allah ada bersama ridha kedua orang tua, dan murka
Allah ada bersama murka kedua orang tua”.
Pandangan hidup sering juga
diartikan sebagai ideologi. Ideologi adalah
pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode
untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga
pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain
dan metode untuk menyebarkannya.Ideologi harus ditanamkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Walau ada ideologi yang merugikan dan ideologi yang
mensejahterakan rakyat. Tiap ideologi mempunyai kekurangan dan kelebihan
tersendiri tergantung pada pemakaian ideologinya sendiri.
Pandangan hidup juga bisa diartikan
sebagai cita-cita,yaitu keingin kita untuk mejadi apa dimasa depan,berusaha
untuk mewujudkannya dan menjadi kan ia real seperti apa yang diinginkan.Contoh
cita-cita adalah saat anak kecil mengatakan ia ingin menjadi pilot, dokter,
guru, astronot sehingga ia berusaha untuk menggapai mimpinya.
Selain ada juga istilah yang
dikenal dengan Kebajikan yaitu pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral.Kebajikan atau kebaikan atau perbua buatan yagn sesuai dengan
norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya
manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia
cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan
sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh
suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak
seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,
tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri
sendiri.
Suara hati selalu memilik yang
baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya.
Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya,
maka orang tersebut perbuatannya pasti baik.
Usaha/perjuangan
Usaha
/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu
dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan
kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena
kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan
manusia lainnya.
Keyakinan dan Kebenaran
Keyakinan
adalahsuatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan
menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.Karena keyakinan merupakan suatu sikap,
maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah
jaminan kebenaran. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat
seseorang menganggap suatu premis benar.
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu aliran naturalisme;
hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan
tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak
percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan
spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada aliran intelektualisme;
dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal
manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun
bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan
piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan
teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal,
walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia
itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan
kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin
bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi).
Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan
bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah laku dan perbuatannya itu
bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap
individu. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib
artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar
keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabila aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup.
Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani
dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu,
melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut
sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal,
kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia
logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik
secara individual maupun secara kolektif.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar