Keindahan adalah sebuah rasa indah
terhadap sesuatu yang dilihat dan elok dipandang dirasakan dan diresapi serta
ditanggapi oleh alat indra yang diolah oleh otak sehingga hal tersebut menjadi
hal yang indah. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang
dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu
budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Sehingga Pengalaman “keindahan” sering
melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam,
yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Sebagian
besar keindahan berasal dari indra penglihatan yang notabene adalah pengalaman
subyektif, muncul istilah beauty is in the eye of the beholder atau
“keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.
Keindahan
terkait pada perasaan emosional manusia. Manusia bebas menentukan apakah hal
ini menurut dirinya indah tetapi tidak bisa memaksakan orang lain untuk
mengatakan bahwa hal itu adalah sesuatu yang indah. Tidak ada sekat pembatas
bagi setiap manusia untuk menentukan keindahan.Alam ciptaan Tuhan dengan padang
rumput hijau,gunung yang menjulang tinggi dikelilingi oleh pepohonan rindang
dilengkapi dengan danau yang berisi air jernih adalah anugrah yang luar biasa
yang dimiliki bumi. Begitu juga dengan padang pasir gersang, kota mati, kota
bekas perperangan, atau tempat kekerasan lainnya merupakan anugrah Tuhan. Dua
hal ini tidak bisa menyamakan satu pikirin dua umat manusia, seseorang akan
mengatakan bahwa padang rumput yang hijau adalah sebuah keindahan, pendapat
ini belum tentu diterima oleh yang lain yang mengatakan bahwa kota mati dan
kota bekas perperangan adalah hal yang paling indah.
Keindahan
adalah sebuah konsep abstrak, nilai-nilai keindahan didapat dan diserap dimana
saja. Dinilai dari sebuah kesenian, karya, kekuatan, norma, adat dan tradisi
maupun kecerdasan intelektual atau yang lainnya memiliki nilai-nilai keindahan
tersendiri.Jadi, nilai keindahan itu tersendiri tidak terikat pada sebuah
lukisan dengan grafis yang luar biasa atau pemandangan yang mengagumkan.Semua
hal yang ada disekitar kita memiliki nilai-nilai keindahan tersendiri untuk
mendefinisikannya.
Estetika
adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan
bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai
estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang
kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika
merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.Dengan mengemukan dua
nilai vatal dalam sebuah keindahan yaitu nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik
setiap orang dengan profesi dan pandangan yang berbeda memiliki perbedaan yang
mendasar menangkap dua unsur nilai keindahan ini.
Seorang
seniman profesional akan menilai lukisan yang acak-acakan yang abstrak bahkan
tidak terdefinisi sama sekali bentuk lukisannya dapat memahami makna dari
lukisan itu dibandingkan dengan orang awam yang hanya melihat bahwa lukisan itu
hanya sebuah lukisan acak-acakkan. Kemampuan untuk memahami makna dan
nilai-nilai inilah yang dinamakan kontemplasi.Jadi,setiap manusia berbeda untuk
menyatakan,mersakan atau menikmati sesuatu yang indah dikenal dengan istilah
Ekstansi.
Untuk
menciptakan sesuatu yang indah maka seseorang memerlukan sebuah ide, gagasan,
pemikiran bahkan ilham yang luar biasa untuk mencitpakan keindahan. Untuk
mendapatkan hal-hal seperti ini adalah dengan mencari inspirasi dimana dan
kapan untuk mendapatkannya. Banyak sekali seniman yang handal yang mampu
menciptakan karya-karya yang luar biasa memperoleh ide dari perenungan beberapa
saat bahkan membutuhkan waktu yang lama sehingga muncul teori renungan.
·
Teori
renungan terdiri dari :
1. Teori Pengungkapan :
Dalil dari
teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (Seni adalah
suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang
telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris;
2. Teori Metafisik : Merupakan salah satu teori yang
tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian
membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar
adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis
dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni
memahami ide-ide dibaliknya;
3. Teori Psikologis
: Salah satunya
ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan
Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan
segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi
yang harus dikeluarkan.
Kemudian
teori renungan ini dilengkapi dengan teori keserasian untuk menciptakan karya
yang luar biasa agar terjadinya keseimbangan pada karya yang diciptkan
·
Teori-teori
keserasian :
1. Teori Objectif dan Teori
Subjectif : Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau
ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang
melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan.Pendukung teori objectif salah
satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang
menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam
diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home,
Earlof Shaffesburry;
2. Teori Perimbangan :
Dalam arti
yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka,
keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari
daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
Sumber
: